Pages

Friday 21 June 2019

Tidak ada kerjaan, daftar scholarship lagi!

    Digital talent Kominfo. Itulah namanya. Aku tertarik mengikuti beasiswa tersebut alasan dasarnya karena pengen belajar, tapi alasan utamanya sih karena sekarang ga ada kerjaan. So, aku coba daftar aja tuh beasiswa. Jadi, lebih tepatnya Digital Talent Scholarship adalah program pelatihan kurang lebih dua bulan tentang dunia digital dari kementerian KOMINFO. Info beasiswanya nih menurutku udah lengkap di websitenya digitalent.kominfo.go.id, selain itu infonya juga sering diberitahu di instagram dan twitternya. Adminnya rajin banget upload deh, rajin mengingatkan pokoknya. Well, itulah yang membuat aku penasaran ikut pelatihan ini.
    
    Ada beberapa programnya yang ditawarkan yaitu Vocational School Graduate Academy (VSGA), Fresh Graduate Academy (FGA), Coding Teacher Academy (CTA), dan juga Online Academi (OA). Setiap pelatihan memiliki target yang beda-beda, misalnya untuk CTA itu khusus untuk guru, VSGA khusus untuk D-3/D-4, dan yang aku daftari khusus untuk lulusan S-1 yang baru lulus dari jurusan MIPA atau TIK. Proses daftar/registrasinya juga cukup mudah.

   Pertama, aku buat akun dengan menggunakan emailku yg aktif. Abis tuh, aku melengkapi data diri dan juga meng-upload scan ijazah, transkrip nilai, juga KTP. Oh, iyya, aku juga harus upload foto diri yang gak formal-formal aja.. Nah, setelah itu, tinggal menunggu jadwal tes substansi.

   Setelah mendaftar, maka ada pengumuman jadwal tes substansi sesuai dengan bidang yang kita pilih. Nah, aku tuh daftar FGA-khusus untuk Artificial Intelligent (AI), aku pilih lokasi yang di UNHAS. Nah, tes nya itu terserah mau kerjainnya kapan. Ada empat hari diberi waktu, dari jam 9.00 sampai jam 12 malam, terserah mau kerjainnya di jam berapa. Tapi, pastikan koneksi internet lancar, soalnya tes tersebut dikerjakan secara online di website masing-masing peserta. Kemarin aku kerjakan sore hari, lumayan lancar, soal-soalnya seputar AI, misal. Fuzzy Logic, dll. Waktu pengerjaanya 1 jam, dengan jumlah soal 40 nomor.

   Karena aku belum pernah belajar AI dan juga belum membaca materinya di Internet, aku kerjakan saja sambil cari-cari jawaban di Google hehehe. Plus, dibantu teman yang mahasiswa Teknik Informatika. Alhasil, bisa menjawab lebih setengahnya yang benar (maybe), soal-soalnya masih umum sih, misalnya penerapan AI di industri juga ada. Bahkan, masih ada waktu 15 menit saat itu. Pas selesai tuh, ada pernyataan bahwa dikerjakan dengan jujur, eh, baru aku tahu udah terlanjut guggling wkwkwk. untuk tips, sebenarnya googling aja materi AI dan baca-baca aj sebelum tes. Oh, ya jangan lupa baca tata tertib ujiannya.

  Nah, setelah selesai tes, tinggal nunggu pengumuman via email masing-masing. Salah satu yang menarik dari rangkaiannya pendaftarannya adalah itu sangat mudah.. tidak ribet dah. Mungkin, karena kuotanya yang banyak dan belum banyak peminat kali ya, tapi semoga aku bisa lolos deh. 

  Hasil pengumumannya juga tepat waktu, dan aku dinyatakan lolos. Selanjutnya kemudian diadakan briefing tata tertib di kampus pelatihan, di Universitas Hasanuddin (UNHAS) kampus Fakultas Teknik Gowa. Pada saat sesi briefing dibahas tentang tata tertib, hak dan kewajiban perserta, dan juga pembagian ruangan kelas. Ternyata bidang AI terbagi 2 (dua) kelas sesi Pagi (jam 8 - jam 12) dan juga sesi siang (jam 1 - jam 5). Aku masuk ke kelas siang bersama 25 peserta lainnya, sedangkan kelas sesi pagi diikuti 32 peserta. Tim pengajarnya juga ada perubahan dari yang diupload di web kominfo sebelumnya. Ada empat pengajar dari dosen Departemen Teknik Informatika dan Teknik Elektro UNHAS, yaitu Dr. Ir. Zahir Zainuddin, M.Sc., Dr. Ir. Ingrid Nurtanio, M.T., Anugrayani Bustamin, S.T., M.T., dan Elly Warni, S.T., M.T.

   Total pelatihannya selama 36 kali pertemua dari Senin - Sabtu, dari tanggal 1 Juli 2019 - 15 Agustus 2019. 

Wednesday 12 June 2019

Contoh Makalah Pemanasan Global Fisika SMA Kelas 11


BAB I. PENDAHULUAN


A. Latar Belakang 

Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh NASA’s Goddard Institute for Space Studies (GISS), rata-rata temperatur permukaan bumi meningkat sekitar 0.8° Celsius (1.4° Fahrenheit) sejak tahun 1880. Menurut penelitian terbaru dari University of Washington dan Oregon State University, terdapat kenaikan suhu selama tiga hari berturut-turut. Suhu ini berada di atas suhu rata-rata abad ini. Kenaikan suhu panas pada malam hari akan semakin meningkat seiring kenaikan suhu Bumi.

Hal ini dikarenakan adanya atmosfer bumi yang terdiri atas bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbeda-beda. Kelompok gas yang secara alamiah  menjaga suhu permukaan bumi tetap hangat yang disebut dengan istilah "gas rumah kaca". Gas Rumah Kaca (GRK) yang berada di atmosfer (troposfer) dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia terutama yang berhubungan dengan pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) seperti pada pembangkitan tenaga listrik, kendaraan bermotor, AC, komputer, memasak. Selain itu Gas Rumah Kaca juga dihasilkan dari pembakaran dan penggundulan hutan serta aktivitas pertanian dan peternakan. Gas Rumah Kaca yang dihasilkan dari kegiatan tersebut, seperti H2O (uap air),CO2 (karbon dioksida), O3 (ozon), CH4 (metana), N2O (dinitrogen oksida), CFC (cholorofluorokarbon : CFC R-11 dan CFC R-12), CO, SO2, NO, dan gas lainnya seperti HFCS, PFCS, dan SF6. 

Meningkatnya gas rumah kaca di atmosfer berarti semakin banyak radiasi inframerah yang dipancarkan kembali oleh permukaan bumi terserap oleh gas-gas rumah kaca. Hal itu menyebabkan semakin banyak energi radiasi inframerah yang akan dipancarkan ke arah permukaan bumi. Akibatnya, suhu permukaan bumi akan semakin meningkat yang dikenal dengan global warming

Pemanasan global (Global warming) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change(IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.

Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kacapada masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas kalor lautan.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

Beberapa hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi pada masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini adalah dua yakni:
(1) Menguraikan penyebab pemanasan global.
(2) Menganalisis dampak pemanasan global.
(3) Mencari solusi pengendalian pemanasan global.

BAB II. KAJIAN TEORI


A. Penyebab Pemanasan Global

Pemanasan global disebabkan oleh meningkatnya gas rumah kaca diatmosfer. Oleh karena itu, penyebab pemanasan global berkaitan dengan aktivitas makhluk hidup terutama manusia di seluruh dunia yang meningkatkan gas rumah kaca. Berikut dijelaskan aktivitas makhluk hidup yang menyebabkan terjadinya pemanasan global.

1. Pemakaian bahan bakar fosil

Bahan bakar fosil atau bahan bakar mineral, adalah sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Penggunaan bahan bakar fosil ini telah menggerakan pengembangan industri dan menggantikan kincir angin, tenaga air, dan juga pembakaran kayu atau peat untuk panas.

Ketika menghasilkan listrik, energi dari pembakaran bahan bakar fosil seringkali digunakan untuk menggerakkan turbin. Generator tua seringkali menggunakan uap yang dihasilkan dari pembakaran untuk memutar turbin, tetapi di pembangkit listrik baru gas dari pembakaran digunakan untuk memutar turbin gas secara langsung.
Pembakaran bahan bakar fosil oleh manusia merupakan sumber utama dari karbon dioksidayang merupakan salah satu gas rumah kaca yang dipercayai menyebabkan pemanasan global. Sejumlah kecil bahan bakar hidrokarbon adalah bahan bakar bio yang diperoleh dari karbon dioksida di atmosfer dan oleh karena itu tidak menambah karbon dioksida di udara.
2. Sampah Organik

3. Kerusakan Hutan

4. Pertanian dan Peternakan

B. Dampak Pemanasan Global

Berikut adalah dampak pemanasan global terhadap kehidupan di Bumi.

1. Iklim mulai tidak stabil

2. Peningkatan permukaan air laut

3. Pertanian yang gagal

5. Kehidupan hewan liar dan tumbuhan terganggu

6. Kesehatan manusia terganggu

C.  Pengendalian Pemanasan Global

Konsumsi total bahan bakar fosil di dunia meningkat sebesar 1 persen per-tahun. Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan saat ini tidak ada yang dapat mencegah pemanasan global pada masa depan. Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim pada masa depan.

Kerusakan yang parah dapat di atasi dengan berbagai cara. Daerah pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Cara lainnya, pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat menyelamatkan tumbuhan dan hewan dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkan tanah yang belum dibangun dari selatan ke utara. Spesies-spesies dapat secara perlahan-lahan berpindah sepanjang koridor ini untuk menuju ke habitat yang lebih dingin.

Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.

Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbon dioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca.

Gas karbon dioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan (lihat Enhanced Oil Recovery). Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer. Hal ini telah dilakukan di salah satu anjungan pengeboran lepas pantai Norwegia, dimana karbon dioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke permukaan.

Salah satu sumber penyumbang karbon dioksida adalah pembakaran bahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar fosil mulai meningkat pesat sejak revolusi industri pada abad ke-18. Pada saat itu, batubara menjadi sumber energi dominan untuk kemudian digantikan oleh minyak bumi pada pertengahan abad ke-19. Pada abad ke-20, energi gas mulai biasa digunakan di dunia sebagai sumber energi. Perubahan tren penggunaan bahan bakar fosil ini sebenarnya secara tidak langsung telah mengurangi jumlah karbon dioksida yang dilepas ke udara, karena gas melepaskan karbon dioksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan minyak apalagi bila dibandingkan dengan batubara. Walaupun demikian, penggunaan energi terbaharui dan energi nuklir lebih mengurangi pelepasan karbon dioksida ke udara. Energi nuklir, walaupun kontroversial karena alasan keselamatan dan limbahnya yang berbahaya, tetapi tidak melepas karbon dioksida sama sekali.


BAB III. SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan

Pemanasan global disebabkan oleh meningkatnya gas rumah kaca diatmosfer. Hal ini disebabkan meningkatkan aktivitas manusia yang dapat menghasilkan gas rumah kaca seperti menjadi terlalu konsumtif terhadap bahan bakar fosil. Sehingga dampak yang paling serius adalah perubahan iklim dunia yang tidak stabil.  Sehingga solusinya adalah beralih ke energi ramah lingkungan (renewable energy).

B. Saran

Sebagai umat manusia kita harus memikirkan solusi lain yang lebih konprehensif, murah, dan mudah di produksi. Oleh karena ini, diperlukan riset lebih mendalam. Salah satu solusinya dibuka jurusan renewable energy di Indonesia.

Warriors vs Raptors Final NBA 2019 di Game 5

     Golden State Warriors (Warriors) berhasil memperpanjang hidupnya di Final NBA 2019 ini. Hal ini setelah mereka menang tipis 106-105 saat dijamu tim Toronto Raptors malam hari waktu setempat atau pagi hari waktu Indonesia. Dengan kemenangan ini, memaksakan gim 6 harus dilaksanakan dengan skor sementara 3-2 untuk Raptors. 
sumber: NBA.com
    Permaianan akan digelar bergantian ke kandang Warriors Kamis petang waktu Amerika atau Jumat pagi waktu Jakarta. Lagi-lagi Warriors harus menang untuk bisa dilanjutkan ke gim 7 nantinya. Pada gim 6 ini Stephen Curry berhasil mengumpulkan 31 poin. Stephen Curry dan juga Klay Thompson masing-masing bekerja sama membuat 12 lemparan tiga angka, termasuk tiga lemparan di tiga menit akhir.


    Selain itu, di kubu Warriors harus kehilangan pemain andalannya Kevin Durant (KD). KD terpaksa doyong dua pemain Warriors ke locker room pada menit 9:46 di Quarter kedua akibat cedera betis. Setelah Durant keluar, Warriors secara mengejutkan mempertahankan keunggulan. Cousins mencetak tujuh poin langsung hanya dalam satu menit. Dia tidak bermain di gim pertama, setelah memulai tiga pertandingan terakhir.
    Apakah Final NBA 2019 akan berakhir di gim 6 atau akan berlanjut hingga gim akhir? Mari kita nanti!