Pages

Tuesday 28 July 2015

Apa yang Anda lakukan Selama Kuliah di Jurusan Fisika FMIPA UNM?

Jurusan Fisika FMIPA UNM saat ini memiliki akreditasi A. Terdapat dua program studi yaitu Pendidikan Fisika dan Fisika Murni. Prodi Fisika Murni memiliki dua bidang peminatan yakni Fisika Material dan Fisika Bumi. Kuliah di Jurusan Fisika UNM harus melulusi 146 SKS untuk dapat menyandang gelas sarjana. Titel yang nanti Anda akan peroleh setelah lulus S1 yakni: S.Pd (untuk Pendidikan Fisika) dan S.Si (Untuk Fisika Murni). Penelitian di Jurusan Fisika saya akan bahas tiap per program studi dan peminatan.

Untuk Prodi Pendidikan Fisika:
Penelitian yang banyak dilakukan oleh Dosen dan Mahasiswa di Program studi ini yakni Model Pembelajaran Fisika berbasis kearifan lokal, pengembangan perangkat pembelajaran, assessment dan evaluasi, maupun pengembangan multimedia pembelajaran Fisika. Prodi pendidikan Fisika memiliki 2 Profesor.
Untuk Peminatan Fisika Material:
Penelitian lebih banyak dilakukan pada bidang kajian Fisika Geopolimer, Graphene (material baru), material seminkonduktor, dan Nanomaterial. Fisika Material memiliki 2 Professor dan banyak Doktor yang handal.
Untuk Peminatan Fisika Bumi:
Kebanyakan penelitiannya tentang Kawasan Karst Maros, Cuaca dan Iklim, serta eksplorasi geotermal di Sulawesi Selatan. Fisika Bumi memiliki 1 Professor.

Prospek lulusannya:
Prodi Pendidikan Fisika: Pendidikan menengah (guru SMP dan guru SMA), Pendidikan tinggi (dosen), perbankan, konsultan Pendidikan, dll.
Prodi Fisika (Murni): Tersebar di perusahaan tambang dan mineral, gas, listrik. Pendidikan sebagian kecil (dosen & guru), perbankan, dll.


Sunday 28 June 2015

Laporan Medan Magnet di Sekitar Kawat Lurus



A.    Tujuan

1.      Untuk mengetahui hubungan antara kuat arus listrik dengan medan magnet pada kawat lurus berarus
2.      Untuk mengetahui arah penyimpangan kompas terhadap polaritas sumber tegangan
3.      Untuk mengetahui pengaruh jaraknya dari kawat terhadap sudut simpangan pada kompas

B.     Rumusan masalah

1.      Bagaimanakah hubungan antara kuat arus listrik pada kawat lurus berarus terhadap besar medan magnet disekitarnya?
2.      Bagaimanakan pengaruh polaritas tegangan sumber terhadap arah penyimpangan jarum kompas?
3.      Bagaimanakan besar sudut penyimpangan kompas jika jaraknya bertambah dekat dengan kawat lurus berarus?

C.    Dasar Teori

Medan magnet pada suatu titik bukan hanya dapat dihasilkan oleh medan magnet permanen tetapi juga dapat dihasilkan kawat berarus. Hal tersebut ditemukan pertama kali oleh H. C. Oersted, bahwa disekitar kawat berarus terdapat medan listrik dengan garis gaya magnet melingkar dan berpusat pada kawat tersebut. Medan magnet termasuk dalam besaran vektor yang memiliki besar dan arah. Arah medan magnet pada suatu titik dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan. Kaidah tangan kanan dapat dilakukan sebagai berikut[1].
Genggam kawat lurus dengan tangan kanan sedemikian hingga ibu jari menunjukkan arah kuat arus, maka arah putaran keempat jari yang dirapatkan akan menyatakan arah lingkaran garis-garis medan magnet[2].
Ilmuwan pertama yang menyelidiki besar induksi magnetik yang ditimbulkan oleh kawat lurus berarus listrik, yaitu Biot dan Savart. Keduanya berhasil menemukan persamaan kuantitatif untuk menemukan besar induksi magnetik oleh kawat berarus yang disebut hukum Biot-Savart. Persamaanya:



Sumber medan magnet pada kawat lurus berarus adalah elemen arus persis dengan muatan q yang merupakan sumber medan elektrostatik. Medan magnetiknya berkurang menurut kuadrat jarak dari elemen arusnya[3].

D.    Alat dan bahan

1.      1 buah power supplay sebagai sumber tegangan DC
2.      1 buah multimeter digital sebagai alat ukur arus listrik
3.      1 bauh kompas untuk mengukur arah dan besar sudut simpangan
4.      1 bauh papan rangkaian
5.      kawat logam secukupnya
6.      kabel penghubung secukupnya

E.     Prosedur percobaan

1.      merangakai alat di atas papan rangkaian seperti pada gambar di bawah dengan meletakkan kompas pada bagian bawah kawat.

2.      menyalakan power suply dengan menggunakan tegangan sumber 3 V kemudian mengamati pembacaan arus yang masuk pada kawat serta melihat arah penyimpangan pada kompas dan besar sudut simpangannya.
3.      membalik polaritas tegangan sumber dan mengamati pembacaan arus yang masuk pada kawat serta melihat arah penyimpangan pada kompas dan besar sudut simpangannya.
4.      mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil percobaan
5.      mengulangi langkah ke 2 sampai ke 4 dengan mendekatkan kompas pada kawat lurus berarus.


F.     Hasil Percobaan

Tabel 1. Hasil pengamatan percobaan medan magnet disekitar kawat berarus
Jarak
Tegangan
(V)
Polaritas
Kuat arus
(A)
Sudut
(o)
Arah jarum kompas
A
B
jauh
3
+
-
0,784
2 1
kiri
-
+
0,800
21
kanan
6
+
-
1,784
41
kiri
-
+
1,800
41
kanan
9
+
-
1,950
61
kiri
-
+
2,043
61
kanan
dekat
3
+
-
0,873
41
kiri
-
+
0,803
41
kanan
6
+
-
1,791
61
kiri
-
+
1,771
61
kanan
9
+
-
1,941
81
kiri
-
+
1,921
81
kanan

G.    Pembahasan

Sebuah kompas yang didekatkan pada bagian bawah kawat lurus yang dialiri arus listrik akan menyembabkan jarum kompas menyimpang ke kiri ataupun ke kanan dengan sudut simpangan tertentu. Data hasil percobaan menunjukkan bahwa untuk polaritas A yang positif dan B negatif memperlihatkan arus yang mengalir pada kawat ketika tegangan sumber diubah-ubah dengan menggunakan tegangan sumber 3 V, 6 V, dan 9 V masing-masing 0,784 V, 1,784, dan 1,950 V. Sedangkan untuk sudut simpangan pada jarum kompas masing-masing 2o, 4o, dan 6o­. Hasil percobaan ini memperlihatkan bahwa semakin besar kuat arus listrik yang mengalir pada kawat, maka sudut simpangannya akan semakin membesar. Perubahan sudut simpangan kompas berkaitan erat hubungan besar medan magnet yang dikenai jarum kompas.  Sehingga dapat dituliskan:
B ~ I
Sumber tegangan yang polaritasnya dibalik akan menyebabkan arus yang mengalir juga akan berlawanan. Data hasil percobaan memperlihatkan bahwa ketika polaritas sumber tegangan di balik, maka arah menyimpangannya juga berbeda.
Arah arus listrik
 
 
   (a)                                                           (b)                         
Gambar 1. arah penyimpangan jarum kompas terhadap perubahan arah arus listrik pada kawat

Data hasil percobaan memperlihatkan bahwa semakin dekat dengan kawat berarus maka medan magnetnya semakin besar. Hal ini disebabkan karena pengaruh gaya litrik dengan gaya tarik pada kompas.

H.    Kesimpulan

1.      semakin besar kuat arus listrik yang mengalir pada kawat lurus maka medan magnet akan semakin besar.
2.      perbedaan arah arus listrik yang mengalir menyebabkan arah medan magnet yang berubah
3.      semakin dekat dengan kawat berarus maka besar medan magnetnya akan semakin besar

I.       Daftar Pustaka

[1]               Utari, Setiya, dkk. 2001. Penuntun Praktikum Laboratorium Fisika Dasar 2. Penerbit JICA Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung.
[2]               Kanginan, Mathen. 2007. Fisika untuk SMA Kelas XII. Penerbit Erlangga: Jakarta.
[3]               Tipler. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik Ed. 3. Penerbit Erlangga: Jakarta.